Friday, May 2, 2014

Kegenapan Lagu ‘Mujizat itu Nyata’

Sebelumnya: 3...2..1. Mujizat itu Semakin Nyata

Ketika pagi tiba aku terbangun karena mendengar sebuah suara memanggilku dari dalam hati: "Bangun Rully. Ayo bangun." Aku membuka mataku lalu melihat jam. Pikirku: "masih jam setengah 6 pagi..aku masih ngantuk..badanku capek semua.." lalu aku tidur lagi. Tak lama kemudian alarm yang dipasang titiku mulai meraung-raung tanpa henti. Aku jadi merem melek tapi tetap berusaha tidur.

Namun, sekitar jam 6 pagi suara hatiku mulai mengusik kembali: "Ayo bangun, Rully. Ayo. Mau nunda sampai kapan lagi?" Sementara itu alarm tetap berdering. Aku pun membuka mata lagi dan tak lama kemudian titiku membuka pintu kamarku: "Ayo..itu alarm buat bangunin kamu." Akhirnya aku bangun dan bergegas mandi.

Selesai mandi kudengar bunyi hujan lalu aku berkata di dalam hati: "Kalau hujan, tidak jadi baptis pagi. Siang atau sore atau lain hari saja lha. Masa ke gereja hujan-hujan dan pakai jas hujan?" Eee...setelah aku selesai berganti pakaian hujan pun berhenti. Alhasil aku dan titiku jadi berangkat ke GMS pusat tepat pk.06.30 WIB. Di tengah jalan kami sempat diterpa hujan gerimis yang sangat jarang sehingga pakaian tidak sampai basah.

Setengah jam kemudian kami tiba di gereja tepat pk.07.00WIB lalu aku langsung mengikuti pelajaran pra baptis. Sementara itu titiku ikut kebaktian karena tidak diizinkan menemaniku. Sebelum pelajaran dimulai gurunya berkata: "Saat ini para sukarelawan baptis tidak ada di sini karena mereka harus menghadiri pertemuan di tempat lain." Aku langsung berpikir: "Berarti baptisnya ditunda sampai para sukarelawan baptis kembali ke sini dan punya waktu untuk membaptis. J"

Namun, ternyata gurunya melanjutkan: "Karena itu baptis akan dilakukan oleh pihak internal tetapi kurang lebihnya sama." Lalu kataku dalam hati: Wah, jadi baptis dong. Tapi, apa aku benar-benar mau baptis di sini? Setelah baptis bagaimana? Percuma dong masuk Kristen kalau tidak ada temannya. Teman-teman karibku 'kan kebanyakan Katolik dan Budha. Mengapa aku harus Kristen? Baptis sendirian lagi.. Di sini tidak ada yang kukenal."

Sementara itu gurunya berkata: "Kalian ada di sini untuk dibaptis karena Tuhan telah memilih kalian. Di alkitab juga dinyatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus harus dibaptis di dalam nama-Nya. Tapi hal itu harus dilakukan secara sukarela tanpa paksaan dari siapapun." Aku pun berpikir: "Kalau dipaksa oleh manusia, sudah jelas paksaan. Tapi kalau dipaksa oleh suara hati, ini termasuk paksaan atau bukan ya? Enaknya jadi baptis atau tidak nich?"

Tiba-tiba pintu terbuka dan aku terkesiap. Surprise banget. Salah satu teman kuliahku memasuki ruangan dan dia mengatakan bahwa dia mau dibaptis. "Koq bisa ya? Kebetulan sekali padahal kami tidak janjian. Seandainya dia mau dibaptis hari ini, jamnya koq bisa sama juga? Akhirnya aku tidak jadi baptis sendirian karena sekarang sudah ada teman yang kukenal. Oh Tuhan, Kau sungguh luar biasa. Kau patahkan semua alasanku. Kini aku harus 'mengangkat bendera putih' di hadapan-Mu dan Kau boleh membaptisku. Tapi, baptis air aja ya... Kalau baptis roh kudus, jangan dulu J"

~ RENCANA TUHAN TIDAK PERNAH GAGAL. AJAIBLAH KUASA-NYA ~


Sepulang dari gereja aku menjemput memeku di bandara lalu aku merasa sangat capek dan memutuskan tidur siang. Menjelang sore aku terbangun karena sayup-sayup mendengar hatiku menyanyikan lagu: “Hari ini Kurasa Bahagia...” Lantas aku pun terjaga sepenuhnya dan mulai browsing lagu tersebut untuk mengetahui liriknya secara utuh karena aku hanya ingat beberapa kalimat pertamanya. Lirik utuhnya dapat dilihat di sini: Hari ini Kurasa Bahagia...

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.